Senin, 06 Juni 2016

JANGAN BOROS KATA

Berapa banyak kamu habiskan kata hari ini? Seratus, seribu atau bahkan sejuta kata kamu ucapkan setiap hari.     Well, Selamat....! Kamu punya bakat jadi tukang obat, tukang gosip atau tukang bohong. Politikus misalnya, mereka jago bicara tapi kita juga tahu kalo kebanyakan tukang tipu ya dari mereka ini. So, jangan bicara seasal-asalnya dan jangan juga bicara sebelum berpikir, sebab apa yang kamu katakan itu mencerminkan kwalitas otakmu. Kalo kamu yakin otakmu lumayan berkwalitas silahkan bicara semaumu. Tapi kalo sebaliknya, mending lebih banyak diam aja deh...! Lagipula orang cerdas bukanlah orang yang paling banyak bicaranya, bukan pula orang yang sering ngasi pendapat melainkan orang yang tahu kapan harus bicara dan kapan harus diam.
Kalo kata-kata adalah air, maka hati adalah tangkinya. Kalo tangkinya kotor airnyapun pasti ikutan kotor sebab mustahil air jernih mengalir dari tangki yang kotor. Kalo kamu sering mengucapkan kata-kata kotor besar kemungkinan hatimupun kotor pula. Kalo hati kotor pikiran juga akan ikutan kotor. So, jaga lidah...! Sebab orang lain bisa melihat hatimu hanya dari kata-kata yang kamu ucapkan. Jangan sampai mereka menilaimu “bersih diluar tapi jorok di dalam”
Orang yang paling sering bicara, bisa dipastikan kalo sikapnya agak otoriter, sedikit keras kepala serta cenderung mau menang sendiri. Bagaimana kamu berbicara dan berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk bicara adalah mencerminkan kepribadianmu. Orang yang omongannya kelewat tinggi besar kemungkinan ia pembohong. Sebaliknya, orang yang suka merendah biasanya justru tidak serendah kata katanya. Yang pasti sikap aslinya bisa diintip hanya dengan menyimak kata-katamu. Kata-kata yang kamu ucapkan, sadar atau tidak merupakan cermin dari cara berfikir, hati serta otakmu. Ketika berbicara dengan orang lain mereka sebenarnya tidak hanya mendengarkan kata katamu, tapi sekaligus juga mencoba memahaminya lewat kata-kata yang kamu ucapkan. Sederhananya kamu berkata mereka menilai. Seperti kata orang bijak “Berhat-hatilah dengan kata sebab daya sayatnya jauh lebih dahsyat dari pedang.
Kalo nggak bisa bicara benar lebih baik diam, sebab diam lebih baik daripada berdusta. Lagipula sekali kamu melakukan kebohongan maka kamu akan memerlukan kebohongan-kebohongan lain untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Kalo nggak bisa memuji, ya jangan memaki atau mencela. Sebab makian atau celaan itu justru membuat orang lain tahu bahwa kamu sebenarnya iri. Hindari acara bergosip ria, lagian daripada bergosip yang gak jelas pangkal ujungnya, mendingan main pijat-pijatan nggak ada yang sakit hati, badan sehat semua. ya kan? hehe....
Pedang melukai fisik sementara kata melukai hati, kamu bisa ke dokter dan luka fisik itu bisa sembuh dalam seminggu atau lebih dikit, tapi luka hati? Sulit disembuhkan bro. So, sebisa mungkin gunakan kata-kata yang baik dan sopan sebab hati begitu sensitif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar